Pertamina Balongan Raih Penghargaan di Ajang IOMU 2024

Lensapendidikan.com – Indramayu

Tim Health dari fungsi HSSE (Health, Safety, Security, and Environment) PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit VI Balongan berhasil meraih dua penghargaan di ajang Indonesian Occupational Medicine Update (IOMU) 2024.

Kedua penghargaan yang diraih pada event yang digelar oleh Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia (PERDOKI) pada 1-3 Maret 2024 ini adalah Favorite Presentation yang diraih oleh Psikolog Health Pertamina RU VI, Vera Ratna Pratiwi, Melalui kategori Oral Presentation-nya yang berjudul “Bullying, Work Stress and Gender Differences”, serta juara 2 Poster Competition yang diraih oleh dr. Ramano Untoro Putro dengan judul poster“Improving the Fitness of Firefighters at PT KPI RU VI Balongan Through the FWB (Fit With Basarnas) Program lIntervention”.

Disampaikan dr. Ramano, Pertamina RU VI Balongan merupakan industri migas yang memiliki komitmen memperhatikan tingkat kesehatan dan kebugaran seluruh pekerja melalui berbagai program-program yang dijalankan, seperti Program Wellness, Fit To Work, Manajemen Stress, Pengaturan Gizi dan sebagainya.

Hal ini penting dilakukan, kata dr. Ramano, mengingat bekerja di kilang memiliki risiko tinggi sehingga kebugaran dan kesehatan setiap pekerja perlu dijaga guna menigkatkan produktivitas kerja dan menghindari kecelakaan kerja.

“Program FWB(Fit With Basarnas) ini adalah hasil kerjasama antara Emergency Insurance – HSSE RU VI Balongan dengan Basarnas, program tersebut terbukti berhasil karena melalui hasil penelitian terhadap bekerja yang mengikuti program tersebut terjadi peningkatan kebugaran, seperti pada Tim Pemadam atau Firefighter di RU VI”, terangnya.

Bukan hanya peningkatan kebugaran, Kilang Pertamina Balongan juga fokus dalam pencegahan bahaya psikososial seperti stres kerja, fatigue dan bullying di tempat kerja.

Vera Ratna Pratiwi, selaku Psikolog RU VI, peraih penghargaan kategori Oral Presentation mengatakan, Bagian Health RU VI secara rutin melakukan kegiatan pencegahan seperti seminar manajemen stress, mengadakan Focus Group Discussion, serta menyediakan layanan konseling oleh psikolog. Selain itu, juga dilakukan pengukuran secara berkala untuk mengetahui tingkat stress dan fatigue pekerja di RU VI Balongan sehingga dapat ditentukan penyebab dan intervensi yang tepat.

“Bahaya psikososial ini merupakan bahaya yang tidak terlihat namun memiliki dampak yang luar biasa jika tidak tertangani secara tepat. Salah satu temuan kami juga menyebutkan bahwa pekerja yang mengalami bullying ditempat kerja 3 kali lebih besar beresiko mengalami stres dibandingkan dengan pekerja yang tidak mengalami bullying”, ucap Vera.*Kano

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *