Kadis sosial harus tindak tegas oknum pendamping yang bermain dalam bantuan BPNT.
lensapendidikan.com Lampung Utara – Kekisruhan yang terjadi di desa karya sakti kecamatan Abung timur dua hari lalu, merupakan bukti nyata banyak nya kecurangan dalam pembagian bantuan di tingkat desa,
penerima bantuan BPNT desa karya sakti salah satu contoh nya, KPM yang seharusnya menerima bantuan dalam bentuk uang malah di arahkan untuk menerima sembako, hal ini dinungkap kades karya sakti pada media ini.
menurut Tarman dia berani mengumpulkan masyarakat untuk menyetor kan uang mereka pada BUMDES di desa nya agar di belanjakan pada suplayer, karena mendapat arahan dari pendamping BPNT, dan ini bukan hanya desa saya yang sperti ini ujar Tarman, yang lain belum karena ada kesalahan teknis, maka baru desa saya yang di bagi kan sembako nya.
di singgung siapa suplayer nya Tarman malah gak tahu siapa namanya, dan dia juga gak paham sperti apa barang barang yang di terima warga, tahu tahu rumah nya di gruduk ibuk ibuk untuk menanyakan penjelasan mengenai sembako yang mereka terima, karena tidak sesuai dengan jumlah uang yang mereka setorkan
ketika di minta untuk memberikan nomor WhatsApp ketua BUMDES, Tarman mengelak dengan alasan dia tidak bisa mengirim nomor, nunggu anaknya pulang.
dari kalimat yang berbelit Belit dari sang kades wajib di curigai, ada permainan apa, antara BUMDES, dengan suplayer, lalu siapa yang menjadi aktor di balik itu semua, dan apa tindakan yang akan di terapkan dinas sosial kabupaten Lampung Utara, untuk menghentikan praktik seperti ini agar tidak merugikan masyarakat lebih jauh.
biarlah masyarakat memilih mau di belanjakan kemana uang yang mereka dapat, tanpa harus di arah kan dengan tujuan mengutif keuntungan.
lebih lengkap media ini akan kupas edisi mendatang siapa saja aktor di belakang program BPNT ini, dan aph harus turun tangan untuk mengusut mafia di dalam program yang berkedok masyarakat tapi untuk kepentingan sekelompok orang. ( Tim PWRI )
