Pengeroyokan Terhadap Zig Di Sekolah SMA Negeri 1 Lubuklinggau

Lensapendidikan.com Lubuk Linggau-Dihebohkan dengan aksi brutal pengeroyokan terhadap seorang pelajar SMA Negeri 1 Kota Lubuklinggau Sumatra Selatan. Korban berinisial Zig (15) mengalami luka serius di bagian kepala setelah dipukul menggunakan knuckle (besi tinju) oleh sekelompok siswa yang diduga berjumlah sepuluh orang.
Peristiwa mengerikan ini terjadi pada Jumat siang, 2 Mei 2025, tepatnya di area parkiran motor depan sekolah SMA Negeri I yang berlokasi di Jalan Garuda, Kelurahan Pelita Jaya, Kecamatan Lubuklinggau Barat I.
Usai kejadian, korban di tolong sama guru guru yang melihat kejadian tersebut. korban langsung dilarikan ke RS AR Bunda Lubuklinggau. korban Zig sudah berapa hari nginap rumah sakit.baru hari ini senen (5/5/2025) di perbolehkan pulang.
Ayah korban, Iin Sunarto, mengungkapkan kepada media bahwa insiden ini bermula dari salah paham saat seleksi paskibraka di Taman Olahraga Megang (TOM).
Saat itu, korban memanggil temannya dengan sapaan santai, “Oii, kawan!” Namun, seorang kakak kelas yang sedang melintas merasa tersinggung dan mengira panggilan itu ditujukan padanya.
“Keesokan harinya, di parkiran sekolah, kakak kelas itu menegur anak saya dan bertanya soal kejadian di TOM. Anak saya sudah menjelaskan bahwa itu hanya salah paham dan bahkan sudah minta maaf serta bersalaman,” ujar Iin.
Namun, setelah pertemuan damai tersebut, muncul kembali seorang siswa bernama Zapid yang merangkul korban dan kembali mengungkit insiden sebelumnya.
Meski korban kembali menjelaskan bahwa masalah sudah selesai dengan pelaku sebelumnya, tiba-tiba siswa lain bernama Wira Adiyaksa langsung memukul korban dari belakang.pelaku sudah berapa kali berbuat ulah di sekolah SMA I, ini yang ketiga kali pelaku berulah kembali.
Tak berhenti di situ, sekitar sepuluh siswa lainnya ikut mengeroyok korban secara brutal. Bahkan, salah satu pelaku menggunakan knuckle besi yang membuat kepala korban mengalami luka parah. Dalam keadaan terluka, korban sempat berlari ke ruang guru untuk meminta pertolongan.
“Anak saya mengalami luka serius di kepala dan lebam-lebam. Sudah tiga hari dirawat di RS dan harus menjalani operasi. Ini bukan lagi kenakalan remaja, tapi tindak kekerasan serius,” tegas Iin.
Ibunda korban, Rita, tak kuasa menahan kesedihannya. Ia menyayangkan sikap pihak sekolah yang hanya menghadirkan dua siswa, padahal berdasarkan pengakuan anaknya, ada sepuluh orang yang melakukan pengeroyokan terhadap korban Zig.
(Nasrullah)