lensapendidikan.com Muratara – Telah terjadi kericuhan di kantor Camat Rawas Ilir, Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan (Sumsel) saat dilakukan proses penghitungan suara Pilkada Muratara. Diketahui satu orang mengalami luka berat diduga akibat diserang menggunakan senjata tajam jenis Parang.
Diketahui kejadian tersebut terjadi di Kantor Camat Rawas Ilir, Kelurahan Beringin Makmur II, Kecamatan Rawas Ilir, Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan pada Rabu (27/11) sekitar pukul 22.00 WIB.
Salah satu warga Rawas Ilir bernama Deni menjelaskan kejadian tersebut terjadi saat rombongan salah satu Paslon Bupati Muratara datang ke kantor camat yang saat itu sedang melakukan penghitungan surat suara.
Namun tiba-tiba rombongan dari tim Paslon Muratara lainnya datang juga sehingga terjadilah keributan hingga pengeroyokan.
“Ricuh di kantor camat karena kotak suara kan sudah di kumpulin disana dan mereka mau pleno. Tiba-tiba gerombolan tim itu ribut. Masalahnya tentang Pilkada tapi belum tau dari pihak mana,” katanya saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Rabu (27/11/2024).
Deni mengungkapkan akibat kericuhan itu, terdapat satu orang mengalami luka parah dibagian belakang kepala akibat diserang menggunakan senjata tajam jenis parang.
“Jumlah korban belum tau tapi sekarang lagi ramai di kantor camat. Ada satu orang dikapak pake parang dibagian kepala, sekarang sudah dibawa ke puskesmas Bingin Teluk,” ungkapnya.
Sampai saat ini Deni belum mengetahui dari pihak paslon nomor urut berapa yang terlibat dalam kericuhan tersebut.
“Belum tau dari pihak paslon berapa, tapi sudah rame polisi datang kesana,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolsek Rawas Ilir Iptu Herwan Oktariansyah membenarkan terjadinya kericuhan di kantor Camat Rawas Ilir tersebut.
“Ya tapi belum jelas ini perihal apa. Sekarang masih lidik ini. Nanti kalo sudah fix akan kami kabarin lagi,” katanya.
Herwan mengaku saat ini pihak Polsek Rawas Ilir tengah melakukan penyidikan atas kericuhan tersebut di TKP serta membawa orang yang terluka menuju ke puskesmas.
“Masih kita lidik pelaku dan korbannya karena barusan terjadi, saat ini masih proses di TKP,”(Nasrullah)