News

Diduga Ada Praktik Vasektomi Fiktif di Kegiatan Harganas ke-30, LSM Lentera Siap Laporkan ke Aparat Penegak Hukum

Lensapendidikan.com , Labuhanbatu– Kegiatan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 sekaligus Pencanangan Bakti Sosial TNI–KB–Kesehatan yang digelar oleh Dinas BP2KB Kabupaten Labuhanbatu pada 31 Agustus 2023 di Asrama Haji, kembali mencuat ke publik.

 

Acara yang dua tahun lalu dihadiri Wakil Bupati Labuhanbatu, Sekda, serta unsur Forkopimda, kini disorot karena adanya dugaan kegiatan vasektomi fiktif.

 

Acara yang mengusung tema “Menuju Keluarga Bebas Stunting untuk Indonesia Maju” itu dihadiri sejumlah pejabat daerah, termasuk perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara dr. Rina Faryska, serta Dandim 0209/LB Letkol Inf Muhammad Faizal Rangkuti yang diwakili Pasiter Kapten Inf Sugianto.

 

Dalam sambutannya, Wakil Bupati menyampaikan pentingnya peran keluarga dalam mencegah stunting dan memperkuat ketahanan nasional.

Namun di balik kemeriahan acara tersebut, muncul dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan program vasektomi.

 

Seorang sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan mengaku menerima uang Rp300 ribu untuk menjadi peserta vasektomi, namun dipotong Rp100 ribu oleh panitia dan tidak benar-benar menjalani tindakan medis.

 

“Saya diminta menyerahkan KTP dan tanda tangan berita acara sebagai peserta vasektomi, padahal saya tidak disuntik sama sekali. Hanya fiktif,” ungkap sumber tersebut.

 

Sumber itu juga menyatakan kesiapannya menjadi saksi bila kasus ini dilaporkan ke penegak hukum. Dugaan praktik vasektomi fiktif tersebut disebut terjadi saat Maharani, SKM masih menjabat Kepala Dinas BP2KB, yang kini diketahui menjadi tahanan di Lapas Kelas II Rantauprapat karena kasus dugaan korupsi lain.

 

Menanggapi hal ini, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lentera menyatakan akan segera melaporkan para oknum ASN yang diduga terlibat ke aparat penegak hukum — mulai dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Labuhanbatu, Polres Labuhanbatu, hingga Polda Sumut.

 

Langkah ini disebut sebagai bentuk dukungan terhadap program Presiden Prabowo Subianto dalam pemberantasan korupsi.

 

“Kami ingin ada efek jera bagi oknum yang mempermainkan program pemerintah. Ini bentuk dukungan terhadap visi Presiden untuk menjerat semua pelaku korupsi di negeri ini,” tegas perwakilan LSM Lentera.

 

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas BP2KB Kabupaten Labuhanbatu, Nur Hety Lumban Tobing, yang juga diketahui merangkap jabatan sebagai kepala bidang, belum dapat dikonfirmasi terkait dugaan kegiatan vasektomi fiktif ini.

 

Kegiatan Harganas ke-30 tersebut juga dihadiri berbagai unsur, seperti Forkopimda, PKK, Dharma Wanita Persatuan, Persit KCK, Bhayangkari, Karang Taruna, KNPI, serta perwakilan posyandu dan forum Genre Labuhanbatu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *