Ini Penjelasan Pihak RSUD & BPJS Labuhanbatu : Klarifikasi Video Viral Balita
Lensa Pendidikan.Com Labuhanbatu – Klarifikasi atas video viral balita yang disebut meninggal dunia di RSUD Rantauprapat disampaikan secara resmi dalam konferensi pers di Gedung C Lantai 4 Ruang Pertemuan RSUD Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu.
Hadir dalam konferensi pers tersebut Direktur RSUD Rantauprapat Dr. H. Ady Subrata, M.ked (Ped),Sp.A., Kepala BPJS Kesehatan Labuhanbatu Buara Pranata Ginting, serta keluarga pasien. Jumat (19/09/2025).
Direktur RSUD Rantauprapat, dr. Adi Subrata, menegaskan, “Informasi yang beredar di media sosial itu tidak sepenuhnya benar. Pasien sebenarnya dirujuk ke Medan untuk mendapatkan perawatan, sudah diobati dan sembuh, lalu beberapa kali kontrol ulang dengan BPJS. Karena ada kesalahan dari staf kami, status pasien tercatat meninggal sehingga kepesertaan BPJS-nya terblokir.” Ujar Direktur RSUD Rantauprapat.
Ia melanjutkan, “Setelah kami telusuri dan berkoordinasi dengan BPJS, kami ajukan pengaktifan kembali. Dalam waktu dua hari BPJS pasien sudah aktif dan bisa dipakai kembali. Pasiennya pun sehat.” Terang dr. Adi Subrata
Kepala Kantor BPJS Kesehatan Labuhanbatu Buara Pranata Ginting Bora Ginting, juga memberikan pernyataan terpisah di forum yang sama.
Ia menyampaikan, “Saya bertanggung jawab sebagai penanggung jawab pelayanan kesehatan peserta kami. Klarifikasi pertama, usia pasien bukan 2 tahun seperti di video viral, melainkan 2 bulan.” Jelas Buara.
Buara memaparkan kronologinya, “Pasien masuk RSUD tanggal 17 Juli 2025, kemudian dirujuk ke RS Adam Malik pada 29 Juli 2025. Petugas harus melaporkan status pulang pasien dengan empat kategori yakni sembuh, dirujuk, permintaan sendiri, atau meninggal dunia.” Tutur Kepala BPJS Labuhanbatu.
Kepala BPJS Labuhanbatu menegaskan, “Seharusnya pasien ini dicatat ‘dirujuk’, namun terjadi kesalahan entri sehingga statusnya ‘meninggal dunia’ dan kepesertaan BPJS-nya ikut terblokir. Kami sudah proses perbaikan dan pada 18 September pukul 09.00 WIB kepesertaan BPJS pasien kembali aktif.” Pungkasnya.
Buara menutup dengan pesan evaluasi, “Ini baru terjadi sekali di RSUD Rantauprapat. Kami jadikan evaluasi dan perbaikan agar tidak terulang. Kami juga bertanggung jawab melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap petugas agar lebih hati-hati.” Tutupnya.
Sementara itu, perwakilan keluarga yang juga nenek pasien menyampaikan harapan di depan wartawan, “Cucu saya sehat dan tetap dalam pengontrolan dokter. Usianya 2 bulan, bukan 2 tahun seperti yang beredar. Kami berharap perhatian dari pemerintah dan pihak terkait agar pelayanan semakin baik.” Harapnya.
Dengan adanya klarifikasi resmi di konferensi pers, publik mendapat penjelasan lengkap bahwa pasien sehat dan kepesertaan BPJS-nya telah aktif kembali. RSUD Rantauprapat dan BPJS Kesehatan berkomitmen memperbaiki sistem administrasi agar kejadian serupa tidak terulang.M.SUKMA